Rabu, 05 Maret 2014

budaya malming di jember

Pada tanggal 1 desember 2013 kemarin saya berkunjung ke daerah alun-alun kabupaten jember, kala itu bertepatan pada malam minggu atau biasa di katakana malming, alun-alun kabupaten jember di penuhi oleh lautan manusia, mungkin ini hal baru bagi saya karna selama saya berada di jember saya tidak pernah ke alun-alun , saya lebih suka menikmati masa instirahat saya yang 1 minggu di sibukkan oleh kuliah, di sana saya banyak menemukan fenomena yang menarik biasanya kalau malming itu para anak muda , di sana bukan hanya dari kalangan anak muda, tapi dari berbagai kalangan dari mereka yang sudah berumah tangga sampi mereka yang masih kecil, banyak anak kecil yang di ajak keluarganya untuk malmingan.. memang malmingan bisa berdampak positif bagi keluarga yakni menjaga keharmonisan keluarga namun, jika kita berfikir agak jauh.. hal ini malah mengkhawatirkan kalangan penerus bangsa kita, jika anak kecil sudah di ajari budaya malmingan maka kelak besarnya dia juga akan melakukan rutinitas itu, padahal budaya malming bukanlah budaya bangsa kita, memang ketika kecil dia akan malming bersama orang tuannya, tapi jika besar sedikit saya yakin dia akan malming bersama lawan jenisnya, dan hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, budaya kita memang benar sudah di jajah, kanapa kita harus melakukan malmingan?, apa bedanya malming dengan hari yang lain kenapa tidak malming di rumah saja, kenapa gak ngelakuin budaya bangsa kita aja seperi pengajian mungkin, dulu ketika saya waktu kecil saya senang sekali ketika di ajak ke pengajian meskipun di sana saya tidak mengerti apa yang di ceramahkan tapi saya senang karna bertemu dengan anak-anak kecil yang lain, dan di pengajian saya bisa membeli makanan. Dan mengherankannya lagi ternyata budaya malming di jember di dukung oleh pihak pemerintah, terbukti pada malming pihak kepolisian juga ikut menertibkan, sebenernya budaya malming sudah biasa kalo di kalangan remaja tapi kalo di kalangan rumah tangga atau anak kecil ini merupakan fenomena baru bagi saya, memang selama ini saya hidup di desa dan sekarang saya bertempat tinggal di tengah” kota, jadi perbedaan budaya itu sangat mencolok, tapi kalau di di tempat tinggal saya yakni pasuruan, budaya malming tersebut tidak begitu di pandang penting bagi masyarakat pasuruan, hal ini terbukti ketika malam minggu alun-alun pasuruan tidak begitu ramai seperti di alun-alun jembar sekalipun ada yang malam mingguan itu pun dari kalangan remaja bukan dari kalangan rumah tangga maupun anak kecil..

1 komentar:

  1. CASINO - Casino on MapYRO
    Casino on MapYRO 성남 출장샵 of Las 양산 출장샵 Vegas is located in 김해 출장안마 Paradise, NV, 아산 출장안마 United States and is open daily 24 hours. 광양 출장안마 The casino's 2871 square foot gaming space features 2,716

    BalasHapus